PENYEBAB DIARE YANG ADA DI SEKITAR KITA, APA SAJA...?
Penyebab diare apa saja..? Mungkin setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda saat buang air besar. Ada yang setiap hari secara teratur buang air besar 1-3 kali, namun ada juga yang buang air besar hanya 1 kali dalam kurun waktu 2 samapi 3 hari. Kedua hal tersebut masih dianggap normal. Nah lain halnya dengan buang-buang air besar dengan cairan dan lebih sering dari 5 kali dalam sehari keadaan inilah yang disebut dengan diare.
Diare biasanya terjadi secara mendadak bisa disertai dengan mulas pada perut akibat kejang-kejang, dan kadang timbul rasa mual. Diare sendiri sebenarnya adalah mekanisme defensive dari tubuh untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. karena hal itu pada azasnya keadaan seperti ini tidak perlu diobati, keculai situasi sudah gawat, misalnya buang air besar lebih dari 10 kali dalam sehari ataupun tinja mengandung lender atau darah dan disertai muntah dan demam tinggi.
Di Negara berkembang, termasuk Indonesia. Diare merupakan masalah yang sulit penanganannya karena tingkat hyegein yang belum memadai. Itu sebabnya, di Negara-negara tersebut diare tercatat sebagai salah satu penyakit penyebab kematian yang tertinggi khususnya pada anak kecil.
PENYEBAB DIARE
Berikut ini adalah beberapa penyebab diare:
Keracunan Makanan
Makanan dikenal sebagai penyebab yang dapat menimbulkan keadaan seperti itu misalnya salah makan yaitu keracunan bahan makanan, seperti udang, tiram, kerang atau makanan lain yang tidak layak dikonsumsi atau terlalu lama disimpat didalam lemari es.
Obat-obatan
Selain makanan obat-obatan tertentu seperti antasida yang mengandung magnesium hidroksida yang dapat menimbulkan diare. Selain itu diare juga dapat timbul sebagai efek samping dari beberapa jenis antibiotik, seperti senyawa penisilin (ampisilin dan amoksilin), tetrasiklin dan kloramfenikol yang semuanya mempunyai khasiat yang luas sehingga bukan hanya kuman penyebab penyakit, tetapi juga bakteri usus yang berguna juga turut dimusnahkan. Penyinaran menggunakan sinar rontgen pada suatu benjolan atau tumor pada usus atau prostat merupakan pemicu diare.
Infeksi Bakteri
Infeksi oleh bakteri lebih jarang terjadi, namun dapat mengakibatkan diare yang bersifat berbahaya. Infeksi ini dapat merusak dinding usus sedemikian rupa sehingga dapat timbul diare yang disertai demam atau lender atau darah dalam tinja. Ambil saja contoh disentri amuba (entamoeba), disentri basiler (shigella), tifus atau paratifus (salmonella) atau kolera (vibrio). Kuman-kuman tersebut dapat menembus selaput lender usus, dimana akan terbentuk zat-zat racun (toksin), amuba dapat juga menjalar ke organ-organ lain. Toksin inilah yang sesudah diserap ke dalam aliran darah dapat menimbulkan gejala demam, nyeri pada kepala, mual dan muntah.
Infeksi Virus
Infeksi yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan gejala seperti flu yang dapat pula disertai dengan diare atau yang dikenal dengan influenza perut. Norovirus dapat merusak permukaan dinding usus sehingga sel selaput lender tidak bisa bekerja secara baik dan menimbulkan diare. Sering kali terjadi pula diare perjalanan yang semula diperkirakan berkaitan dengan perubahan makanan selama berada di Negara orang. Penyebabnya adalah coli atau virus yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman.
Alergi Makanan
Diare juga disbabakan karena alergi terhadap bahan makanan, misalnya kepekaan yang berlebihan (hipersensitif) terhadap lemak atau protein gandum. Alergi terhadap susu khususnya gula susu (laktosa) sering terjadi, yang disebabkan oleh adanya enzim lactase dalam tubuh yang mampu menguraikannya. Penderita diarae harus pantang terhadap makanan yang mengandung laktosa, yaitu kebanyakan produk susu kecuali yoghurt.
Akibat Emosi
Keadaan emosional juga menjadi penyebab diare misalnya ketegangan, gelisah dan perasaan takut. Hal tersebut diatas merupakan beberapa factor yang menyebabkan diare
0 komentar:
Posting Komentar